Kitabisa : UX Case Study Redesign Challenge

Irhamakhbar
4 min readSep 24, 2022

--

Disclaimer:

Proyek ini merupakan bagian dari Program Pelatihan UI/UX yang diadakan oleh Digital Talent Scholarship dengan Skilvul dan Kitabisa sebagai Challenge Partners. Saya tidak dipekerjakan atau terikat oleh kontrak profesional oleh Kitabisa.

Latar Belakang

Sebagai salah satu platform penggalangan dana atau donasi digital terbesar di Indonesia, Kitabisa menjadi wadah untuk menyalurkan penggalangan dengan berbagai tujuan. Sebagian besar tujuannya untuk kebutuhan medis namun bisa juga melakukan penggalangan untuk beberapa kategori seperti bencana alam, pendidikan, lingkungan, kegiatan sosial, kemanusiaan dan lainnya.

Dan sebagai langkah untuk mengoptimalkan platformnya, Kitabisa ingin melakukan redesign pada bagian “Berita” yang merupakan fitur yang dapat mendistribusikan informasi dari kampanye yang telah donatur ikut donasi. Tidak hanya itu, informasi yang diberikan juga bisa berkaitan dengan kampanye sejenis sehingga donatur bisa melakukan donasi ulang di kampanye lain.

Objektif

Tujuan dari challange ini adalah sebagai berikut:

  • Membantu donatur melihat informasi mengenai update kampanye. Sehingga donatur dapat terlibat secara emosional dengan kampanye yang telah didonasikan.
  • Mendorong donatur untuk melakukan donasi kembali ke kampanye yang telah dibantu atau kampanye lainnya yang berhubungan dengan kampanye sebelumnya.

Peran dalam Tim

Dalam mengerjakan proyek challenge ini saya bekerja sama dengan anggota tim saya yaitu Stefani Gloria, Daffa Aufar, Anugerah Putera, dan Nur Atiqoh. Kami melakukan semua semua tahapan secara bersama-sama, seperti:

  • Melakukan riset pada apliksi Kitabisa
  • Melakukan penelitian untuk tahap define dan ideate
  • Membuat user flow & wireframe
  • Membuat UI design & Prototyping
  • Melakukan user research

Target User :

  • Gender : Pria atau Wanita
  • Umur : 25–35 tahun
  • Profesi : Tidak spesifik

Design Process

Selama design process, kami memilih untuk menerapkan Design Thinking dalam tahapan design process kami, karena kami memfokuskan untuk memahami pengguna, menantang asumsi, dan mendefinisikan kembali masalah dalam upaya mengidentifikasi strategi dan solusi alternatif yang mungkin tidak langsung terlihat dengan tingkat awal pemahaman kami.

Image Source :https://www.linkedin.com/pulse/design-thinking-innovative-approach-towards-problem-atheek-razick/

Empathize

Pada fase pertama ini, kami melakukan secondary research untuk mengetahui dan mengembangkan pengetahuan tentang pengalaman pengguna dan masalah yang dihadapi selama menggunakan aplikasi. Sumber penelitian kami adalah berdasarkan:

  • Ulasan pengguna untuk aplikasi di Playstore & Appstore
  • Competitor Analysis

Berikut data research yang kami kumpulkan ada disini ➡️ Empathize — Secondary Research

Define

Di tahap Define, kami melakukan brainstorming berdasarkan penelitian kami di fase Empathise dan menemukan pain points pengguna mengenai aplikasi Kitabisa sebagai berikut :

Pain Points

Berdasarkan pain point yang terkumpul dari diskusi kami, kami menjadikan How-Might-We sebagai solusi dari pain point tersebut. Dalam proses ini, kami mengelompokkan How-Might-We yang memiliki tujuan yang sama, dan kemudian kami memilih mana yang akan kami ambil dalam proses desain berikut :

How-Might-We

Ideate

Setelah mendefinisikan pain points dan menetapkan How-Might-We, kami memulai dengan ide-ide yang dapat memberikan solusi.

1. Solution Idea

Dari semua informasi pain point yang kami dapatkan dan menetapkan How-Might-We, kemudian kami membuat dan menentukan Solution Idea yang dapat membantu menyelesaikan masalah pengguna.

Solution Idea

2. Affinity Diagram

Kemudian, kami memilih fitur mana yang sesuai untuk dibentuk dan membagi setiap kelompok ke dalam Affinity Diagram. Ada beberapa yang tidak bisa kami selesaikan, karena kami hanya memilih yang menjadi prioritas utama.

Affinity Diagram

3. Prioritization Idea

Setelah menentukan fitur yang akan dibuat, kami menentukan kembali apa yang menjadi prioritas dalam pengembangan fitur tersebut.

Userflow

  1. Membuka halaman berita lewat notifikasi

2. Membuka secara langsung halaman berita lewat navigation bar

Wireframe

4. Prototype

Berikut ini adalah protoype dalam bentuk high-fidelity yang dibuat menggunakan figma.

Prototyping

5. Testing

Setelah menyelesaikan Prototyping, tahap akhir dalam Design Thinking adalah Testing. Testing dilakukan untuk menguji secara langsung fitur yang telah kami desain kepada pengguna untuk mengetahui bagaimana pengalaman pengguna saat menggunakan aplikasi yang dibuat. Dan dalam pengujian testing ini kami melakukan User research dengan metode Depth-in Interview & Usability Testing untuk mengeksplorasi bagaimana umpan balik pengguna bisa lebih mendalam.

Berikut hasil User Research kami dengan Responden ➡️ User Research

Kesimpulan

Hasil dari research ini menyimpulkan bahwa

  1. User menyukai tampilan halaman yang sudah familiar bagi mereka yaitu seperti halaman social media
  2. Fitur story sangat informatif untuk melihat aktivitas keseharian dari penggalang.
  3. Fitur dokumentasi berguna untuk meningkatkan tingkat empati user dengan melihat foto atau video dari penggalang.

Penutup

Semoga UX Case Study yang telah kami buat, dapat bermanfaat bagi pembaca dan memberikan masukan untuk pihak Kitabisa.

--

--